• SDGs

    Ruang Komunikasi Tidak Bersekat Bagi Penyandang Disabilitas

    Sebagai Manusia, Kita Butuh Ruang Komunikasi Aristoteles berpendapat jika manusia adalah makhluk sosial yang suka saling berinteraksi. Pendapat tersebut sejalan dengan realita bahwa manusia memang selalu melakukan interaksi melalui komunikasi. Setiap hari, manusia melakukan perbincangan bersama keluarga, teman, atau orang baru lainnya. Berbagai topik pembicaraan kita lakukan supaya dapat saling bertukar informasi dan menunjukkan ekspresi kepada lawan bicara kita. Hal ini menjadi sebuah keabsahan mengenai komunikasi yang memang menjadi kebutuhan primer bagi setiap manusia. Namun, bagaimana ruang komunikasi bagi penyandang disabilitas? Namun, ruang komunikasi ternyata masih terasa sempit bagi para penyandang disabilitas. Disabilitas merupakan suatu kondisi seseorang yang mengalami kesulitan ketika berinteraksi, dikarenakan adanya keterbatasan secara fisik, intelektual, mental, dan/atau…

  • SDGs

    Kaya Bijak Berkelanjutan Melalui Budidaya Lobster Bersistem “Controlled Keramba”

    Memiliki potensi untuk menjadi sebuah negara yang kaya, masih belum cukup jika tanpa dukungan aksi yang berkelanjutan. Seperti pada fakta yang menunjukkan bahwa negara eksportir lobster terbesar di Asia Tenggara saat ini adalah Vietnam. Padahal, hampir 99% benih lobster Vietnam tersebut berasal dari Indonesia, seperti yang dilansir dari konferensi pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada April 2021 lalu. Permintaan pasar lobster yang tinggi menyebabkan illegal fishing lobster semakin meningkat hingga mencapai lebih dari 450 milyar rupiah pada tahun 2018 (Katadata, 2020). Tentu saja penangkapan liar ini mengakibatkan ketersediaan lobster di alam menurun yang sebanding dengan semakin meruginya Indonesia. Penangkapan dan penjualan benih lobster secara liar masih terjadi, walaupun ketetapan…

  • Kesehatan

    Pahami dan Atasi Mata Minus Sejak Dini

    Kacamata menjadi indera artifisial yang tak terpisahkan bagi saya sejak usia 9 tahun. Rasanya sulit jika belajar di sekolah tanpa menggunakan kacamata. Sekali waktu, saya sengaja tidak membawa kacamata karena bosan dengan olokan teman-teman. Mereka mencibir jika saya terlihat seperti seorang nenek tua jika menggunakan kacamata, karena saat itu hanya saya yang menggunakan kacamata di sekolah. Momen itu menjadi salah satu momen terberat bagi saya. Bukan karena cibirannya, namun karena saya tidak dapat melihat tulisan di papan yang hanya berjarak sekitar 2-3 meter dari bangku. Saya berusaha membaca tulisan di papan dengan mengeluarkan air mata supaya penglihatan menjadi jernih beberapa detik. Sedikit demi sedikit, saya baca dan saya tulis di…